POLISI sedang memahami permasalahan asumsi perundungan( bullying) sampai menyebabkan dokter Orang suci Risma kekal, 30, mahasiswi Program Pembelajaran Dokter Ahli( PPDS) Universitas Diponegoro( Undip) Semarang bunuh diri. Beberapa saksi serta benda fakta dan Kamera pengaman ditilik buat menguak permasalahan ini.
Beberapa saksi semacam kawan, owner kos sampai pihak lain dimintai penjelasan, terpaut dengan permasalahan asumsi asumsi terdapatnya perundungan itu.
” Sampai saat ini duga telah mengecek beberapa saksi serta benda fakta yang ditemui aparat di kamar kos korban berpulang dampak bunuh diri,” tutur Kepala Dasar Reserse serta Pidana Polrestabes Semarang Komisaris Andika Dharma Sena Jumat( 16 atau 8).
Tidak hanya memohon penjelasan owner kos serta kawan kegiatan almarhumah, lanjut Andika Dharma Sena, dan mengecek benda fakta yang didapat aparat di posisi peristiwa, polisi pula mengecek Kamera pengaman yang terdapat di posisi peristiwa buat membandingkan seluruhnya. Tetapi sepanjang ini belum bisa disimpulkan hasil penajaman yang dicoba oleh interogator.
Kepolisian, kata Andika Dharma Sena, sedang melaksanakan serangkaian pengecekan serta melacak fakta yang lain dan melaksanakan penajaman buat bisa menguak asumsi perundungan dengan mengecek novel setiap hari kepunyaan korban yang dibiarkan serta hendak disinkronkan dengan seluruhnya, tercantum obat- obatan buat menguak mungkin penyakit yang dialami korban.
POLISI sedang memahami
” Kita memohon supaya khalayak tidak langsung berasumsi pertanyaan asumsi perundungan saat sebelum hasil investigasi polisi berakhir, sebab terdapat penjelasan dari saksi apabila korban kesusahan menempuh riset di Undip Semarang,” ucap Andika.
Dalam perihal ini, bagi Andika, seluruh wajib didalami terlebih dulu sebab yang berhubungan pula kerap curhat serta menceritakan pada ibunya. Sampai saat ini belum dikenal pembelajarannya dan buku- bukunya pula hendak diperiksa.” Kita dalami seluruhnya,” imbuhnya.